Beranda | Artikel
Keutamaan Sholawat Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam Yang Sesuai Sunnah
Senin, 22 Oktober 2018

Bersama Pemateri :
Ustadz Ahmad Zainuddin

Keutamaan Sholawat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Yang Sesuai Sunnah adalah ceramah agama dan kajian Islam ilmiah yang  disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc. langsung dari Masjid Al-Barkah, Kompleks Rodja, Jl. Pahlawan, belakang Polsek Cileungsi, Kampung Tengah RT 03 / RW 03, Cileungsi, Bogor. Pada sabtu, 4 Shafar 1440 H / 13 Oktober 2018 M.

Kajian Tentang Keutamaan Sholawat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Yang Sesuai Sunnah – Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc.

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas lanjutan dari apa yang sudah kita bahas. Yaitu Indahnya Bersholawat Sesuai Sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tema ini diangkat untuk membuktikan dan memaparkan kepada khalayak ramai bahwa dakwah salaf tidak anti sholawat. Tetapi bersholawat yang diatas sunnah. Bukan sholawat yang mengada-ada. Bukan sholawat yang mendatangkan keutamaan-keutamaan apabila dibaca sekian kali, maka seperti ini. Oleh karena itu, kita ingin memaparkan keutamaan sholawat dengan hadits-hadits yang shaih. Bukan sembarangan hadits.

Pada kesempatan kali ini dibahas tiga poin. Yaitu:

  1. Keutamaan bersholawat atas Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
  2. Peringatan keras agar tidak bersholawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan sholawat-sholawat yang bid’ah.
  3. Bacaan sholawat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang paling utama.

Keutamaan sholawat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam

Adapun keutamaan sholawat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah:

Pertama, Mengerjakan perintah Allah subhanahu wa ta’ala

Apabila ada orang yang bersholawat atas Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, berarti dia mengerjakan perintah Allah subhanahu wa ta’ala. Allah berfirman:

…ا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ﴿٥٦﴾

“…Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab[33]: 56)

Kedua, mengikuti bersholawatnya Allah atas Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Meskipun seperti yang telah kita pelajari, berbeda sholawat Allah dengan sholawat manusia. Sholawat Allah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam artinya Allah memuji Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam dihadapan para malaikatNya. Adapun sholawat manusia adalah mendo’akan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam agar senantiasa mendapatkan berkah dari Allah subhanahu wa ta’ala.

Ketiga, menyepakati sholawatnya para malaikat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Keempat, mendapatkan sepuluh pujian dari Allah subhanahu wa ta’ala tatkala bersholawat sekali atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا

Barangsiapa yang mengucapkan sholawat kepadaku satu kali, maka Allah mengucapkan sholawat kepadanya 10 kali.” (HR. Muslim no. 408)

Maksud dari Allah bersholawat atas seorang hamba tersebut adalah bahwa Allah akan memuji hamba tersebut dihadapan para malaikatNya sebanyak sepuluh kali pujian.

Kelima, diangkat sepuluh derajat, ditulis untuknya sepuluh kebaikan, dihapuskan darinya sepuluh dosa bagi siapa yang bersholawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dari Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطَيَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ

Barangsiapa yang bersholawat kepadaku satu kali, maka Allah bersholawat kepadanya 10 kali shalawat, dihapuskan darinya 10 kesalahan, dan ditinggikan baginya 10 derajat.” (HR. an-Nasa’i).

Hadits ini umum dan tidak ada pembatasan waktu, tempat, keadaan, tatacara, maka biarkan dia pada keumumannya.  Karena pembatasan harus dengan dalil. Dan siapa yang membatasi tanpa dalil, maka itu berarti mengadakan perbuatan bid’ah (mengada-ada).

Keenam, sholawat lebih cepat mengabulkan do’a.

كُلُّ دُعَاءٍ يُدْعَى اللَّهُ عَزَّ وَ جَلَّ بِهِ مَحْجُوبٌ عَنِ السَّمَاءِ حَتَّى يُصَلَّى عَلَى مُحَمَّدٍ

Semua doa itu terhalang, sampai dibacakan sholawat untuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam

Ketujuh, sholawat penyebab datangnya syafa’at, apabila dibarengi dengan meminta wasilah untuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam.

Dari Abu Ad-Darda radhiyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ حِينَ يُصْبِحُ عَشْرًا وَحِينَ يُمْسِي عَشْرًا أَدْرَكَتْهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Barangsiapa yang bersholawat kepadaku di pagi hari 10 kali dan di sore hari 10 kali, maka dia akan mendapatkan syafaatku pada hari kiamat.” (HR. at-Tabrani).

Kedelapan, sholawat adalah penyebab dikembalikannya ruh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menjawab sholawat yang bersholawat atas beliau.

Kesembilan, sholawat penyebab bau wanginya sebuah majelis yang tidak akan menjadi kerugiaan bagi orang yang bermajelis nanti pada hari kiamat.

Kesepuluh, bersholawat menghilangkan sifat bakhil pada seorang hamba. Yang apabila disebutkan nama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka dia bersholawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْبَخِيلُ الَّذِى مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَىَّ

Orang yang disebut pelit adalah orang yang ketika disebut namaku di sisinya lalu ia tidak bershalawat untukku.” (HR. Tirmidzi)

Kenapa disebut bakhil? Karena menggerakkan lisan tidaklah letih, tidak mengeluarkan tenaga, begitu mudah dikerjakan dan merupakan kesempatan emas, tetapi dia tidak mau bersholawat.

Kesebelas, bersholawat  menyelamatkan seseorang dari kerugian di dunia dan di akhirat.

Termasuk dalam keutamaan sholawat yang disebutkan dalam hadits Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah hadits riwayat Imam Tirmidzi. Yaitu hadits dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu:

كَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ إِذَا ذَهَبَ ثُلُثَا اللَّيْلِ قَامَ فَقَالَ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا اللَّهَ اذْكُرُوا اللهَ جَاءَتِ الرَّاجِفَةُ تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ جَاءَ المَوْتُ بِمَا فِيهِ جَاءَ المَوْتُ بِمَا فِيهِ، قَالَ أُبَيٌّ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أُكْثِرُ الصَّلاَةَ عَلَيْكَ فَكَمْ أَجْعَلُ لَكَ مِنْ صَلاَتِي؟ فَقَالَ: مَا شِئْتَ. قَالَ: قُلْتُ: الرُّبُعَ، قَالَ: مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ، قُلْتُ: النِّصْفَ، قَالَ: مَا شِئْتَ، فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ، قَالَ: قُلْتُ: فَالثُّلُثَيْنِ، قَالَ: مَا شِئْتَ، فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ، قُلْتُ: أَجْعَلُ لَكَ صَلَاتِي كُلَّهَا قَالَ: إِذًا تُكْفَى هَمَّكَ، وَيُغْفَرُ لَكَ ذَنْبُكَ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila telah berlalu dua per tiga malam bangun dan berkata: “Hai manusia, berdzikirlah kalian kepada Allah, berdzikirlah kalian kepada Allah. Pasti datang tiupan pertama yang menghancurkan alam. Lalu mengikutinya tiupan kedua yang membangkitkan. Kematian dan semua yang ada padanya pasti datang. Kematian dan semua yang ada padanya pasti datang.” Ubay bertanya: “Wahai Rasulullah, saya ingin memperbanyak shalawat untukmu, berapa banyak aku harus bershalawat untukmu dari do’aku?” Beliau menjawab: “Terserah kamu.” Ubay bertanya: “seperempat?” Beliau menjawab: “Terserah kamu. Jika kamu tambah, itu baik untukmu.” Ubay bertanya: “Kalau setengah?” Beliau menjawab: “Terserah kamu. Jika kamu tambah, itu baik untukmu.” Ubay bertanya lagi: “Kalau dua per tiga?” Beliau menjawab: “Terserah kamu. Jika kamu tambah, itu baik untukmu.” Ubay bertanya: “Kalau begitu aku jadikan do’aku semuanya untuk (bershalawat atas)-mu.” Beliau menjawab: “Jika demikian, pasti dicukupkan kebutuhanmu dan diampuni dosamu.” (HR. at-Tirmidzi).

Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullahu ta’ala mengatakan bahwa dari hadits di atas terdapat keutamaan bersholawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam. Juga terdapat perintah untuk bersholawat atas Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Juga diambilkan dalil dari hadits di atas bahwa para sahabat Nabi radhiyallahu ‘anhum sangat perhatian terhadap amaliyah sholawat. Dan telah terdapat dengan jelas hadits-hadits yang kuat yang menunjukkan keutamaan bersholawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Pembahasaan tentang hadits-hadits dan keutamaan sholawat Nabi sesuai sunnah ini sampai menit ke-35:52. Selanjutnya adalah tentang bacaan sholawat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang paling utama.

Simak dan Download mp3 Kajian Tentang Keutamaan Sholawat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Yang Sesuai Sunnah – Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc.

Mari turut membagikan hasil rekaman ataupun link ceramah agama ini melalui jejaring sosial Facebook, TwitterGoogle+ dan yang lainnya agar orang lain bisa turut mengambil manfaatnya. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala membalas kebaikan Anda.

Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com

Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :

Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv

Pencarian: kumpulan sholawat nabi, teks sholawat nabi, sholawat nabi mp3, tulisan arab sholawat nabi, sholawat nabi lirik, sholawat nabi muhammad mp3, sholawat nabi youtube, lagu sholawat nabi, kumpulan sholawat nabi muhammad saw mp3, kumpulan bacaan sholawat nabi, bacaan shalawat nabi yang benar, macam-macam bacaan sholawat nabi, bacaan shalawat nabi pendek, kumpulan teks sholawat nabi, teks sholawat nabi lengkap, kumpulan sholawat nabi, tulisan arab sholawat nabi, macam-macam bacaan sholawat nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, artikel kumpulan sholawat nabi, belajar sholawat nabi, mengenal sholawat nabi


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/44942-keutamaan-sholawat-nabi-shallallahu-alaihi-wa-sallam-yang-sesuai-sunnah/